Rabu, 31 Oktober 2012
Galery
02.47
No comments
Bonex Jogja
Gam 438
Staff SMKN 1 Kediri Beserta Alumni
Panti Asuhan Al-Huda Gringging Beserta Pimpinan dan Santri
Back Office Gramedia Kediri Beserta X
Senin, 29 Oktober 2012
Keamanan Jaringan
Keamanan dan Manajemen Perusahaan :
Pengelolaan terhadap keamanan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (Risk Manajemen).
Pengenalan Keamanan Komputer Part 1
Algoritma Kriptografi Part 2
Pengelolaan terhadap keamanan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (Risk Manajemen).
Pengenalan Keamanan Komputer Part 1
Algoritma ditinjau dari asal usul kata, mempunyai sejarah yang menarik, kata ini muncul di dalam kamus Webster sampai akhir tahun 1957 hanya menemukan kata algorism yang mempunyai arti proses perhitungan dengan bahasa arab
Algoritma Kriptografi Part 2
Modal Rp 300.000, Kini Omzet Amin Capai Rp 70 Juta
Hindra Liauw
Aktivitas di galeri Selo Gumilar milik Amin Lisman Ragil di
Dusun Kretek, Desa Karangrejo, Magelang, Jawa Tengah, Selasa
(23/10/2012).
YOGYAKARTA, KOMPAS.com —
Amin Lisman Ragil (43) adalah contoh pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) yang berhasil mengembangkan usahanya dari kredit mikro
yang disalurkan dunia perbankan. Perajin patung di Dusun Kretek, Desa
Karangrejo, Magelang, ini memiliki omzet hingga Rp 70 juta per bulan.
Padahal, ketika memperoleh pinjaman dari BRI sebesar Rp 300.000 sekitar
20 tahun lalu, dirinya tak membayangkan akan menjadi salah satu pemasok
utama patung untuk para pedagang di sekitar Candi Borobudur, Candi
Prambanan, dan lainnya.
"Omzet saya per bulan minimal 20 juta. Tetapi saat musim liburan, sehari omzet bisa mencapai Rp 5 juta per hari, dan ini berlangsung hingga 10 hari," kata Amin ketika ditemui di Galeri Sello Gumilar miliknya di Desa Karangrejo, Selasa (23/10/2012).
Amin pun menceritakan ketika menerima pinjaman dari bank, pria dua anak ini masih menggeluti bisnis ukiran bambu bagi wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan sekitarnya.
Pada suatu hari, dirinya menerima pesanan relief dari batu dari seorang wisatawan. Amin pun langsung menghubungi temannya yang juga perajin pahat batu. Sesudah menjadi perantara, Amin menjadi tertarik. Lantaran hal ini, kata Amin, dirinya berniat mempelajari pembuatan patung.
"Penjualan patung, dan juga harganya, lebih bagus ketimbang ukiran bambu," katanya.
Sebagai langkah awal, Amin memilih alih profesi menjadi penjual patung. Sembari menjajakan patung, dirinya juga mempelajari teknik pembuatannya. Setelah mantap, Amin pun mulai berprofesi membuat patung.
Saat itu, Amin, yang membutuhkan modal usaha, kembali meminjam uang dari BRI Rp 10 juta. Uang ini digunakan untuk membeli bahan baku, seperti resin, serta membuat cetakan patung.
"Tanpa ada pinjaman, usaha saya tidak berkembang," katanya.
Kini, Amin tak hanya menjadi pemasok bagi para pedagang dan pemilik kios di sekitar candi. Beberapa kali, Amin juga mengirimkan patung karyanya ke Amerika Serikat, Australia, dan beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta dan Bali.
Sementara itu, mantri BRI Unit Borobudur, Sigit Tomo Saputro, ketika ditemui terpisah, mengatakan, tahun ini pihaknya telah menyalurkan kredit sekitar Rp 19 miliar-Rp 20 miliar. Kredit disalurkan kepada sekitar 1.600 perajin, petani, ataupun peternak.
Sigit mengatakan, awalnya bank pemberi kredit biasanya turun langsung ke lapangan untuk mendekati calon debitor. Diakuinya, awalnya warga yang awam dengan urusan perbankan enggan mengambil kredit dari bank.
"Kuncinya, pendekatan psikologis. Kita posisikan diri sebagai teman dulu. Misalnya, kalau bertemu seseorang yang tua, saya panggil 'mbah'," katanya.
Sigit mengatakan, pendekatan psikologis termasuk efektif. Debitor yang puas biasanya merekomendasikan kerabatnya untuk mengambil kredit juga.
"Kini, ada juga calon kreditor yang datang ke bank," katanya.
"Omzet saya per bulan minimal 20 juta. Tetapi saat musim liburan, sehari omzet bisa mencapai Rp 5 juta per hari, dan ini berlangsung hingga 10 hari," kata Amin ketika ditemui di Galeri Sello Gumilar miliknya di Desa Karangrejo, Selasa (23/10/2012).
Amin pun menceritakan ketika menerima pinjaman dari bank, pria dua anak ini masih menggeluti bisnis ukiran bambu bagi wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan sekitarnya.
Pada suatu hari, dirinya menerima pesanan relief dari batu dari seorang wisatawan. Amin pun langsung menghubungi temannya yang juga perajin pahat batu. Sesudah menjadi perantara, Amin menjadi tertarik. Lantaran hal ini, kata Amin, dirinya berniat mempelajari pembuatan patung.
"Penjualan patung, dan juga harganya, lebih bagus ketimbang ukiran bambu," katanya.
Sebagai langkah awal, Amin memilih alih profesi menjadi penjual patung. Sembari menjajakan patung, dirinya juga mempelajari teknik pembuatannya. Setelah mantap, Amin pun mulai berprofesi membuat patung.
Saat itu, Amin, yang membutuhkan modal usaha, kembali meminjam uang dari BRI Rp 10 juta. Uang ini digunakan untuk membeli bahan baku, seperti resin, serta membuat cetakan patung.
"Tanpa ada pinjaman, usaha saya tidak berkembang," katanya.
Kini, Amin tak hanya menjadi pemasok bagi para pedagang dan pemilik kios di sekitar candi. Beberapa kali, Amin juga mengirimkan patung karyanya ke Amerika Serikat, Australia, dan beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta dan Bali.
Sementara itu, mantri BRI Unit Borobudur, Sigit Tomo Saputro, ketika ditemui terpisah, mengatakan, tahun ini pihaknya telah menyalurkan kredit sekitar Rp 19 miliar-Rp 20 miliar. Kredit disalurkan kepada sekitar 1.600 perajin, petani, ataupun peternak.
Sigit mengatakan, awalnya bank pemberi kredit biasanya turun langsung ke lapangan untuk mendekati calon debitor. Diakuinya, awalnya warga yang awam dengan urusan perbankan enggan mengambil kredit dari bank.
"Kuncinya, pendekatan psikologis. Kita posisikan diri sebagai teman dulu. Misalnya, kalau bertemu seseorang yang tua, saya panggil 'mbah'," katanya.
Sigit mengatakan, pendekatan psikologis termasuk efektif. Debitor yang puas biasanya merekomendasikan kerabatnya untuk mengambil kredit juga.
"Kini, ada juga calon kreditor yang datang ke bank," katanya.
Masyarakat Miskin Dapat Subsidi Beras Rp 17,2 Triliun
KOMPAS/LUCKY PRANSISKA
Menteri Keuangan Agus Martowardojo
JAKARTA, KOMPAS.com -
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, tahun depan masyarakat
kurang mampu akan mendapatkan subsidi pangan dari pemerintah. Nilainya
mencapai Rp 17,2 triliun.
"Pada tahun depan, masyarakat miskin
akan dapat subsidi beras murah untuk membantu masyarakat yang kurang
mampu tersebut," kata Agus dalam konferensi pers RAPBN 2013 di Gedung
Radius Prawiro Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (29/10/2012).
Menurut
Agus, masyarakat kurang mampu tersebut akan mendapatkan subsidi pangan
berupa beras senilai 15 kg per kepala rumah tangga per penyaluran selama
12 kali penyaluran. Sedangkan total penerimanya sebesar 15,5 juta
kepala.
Dana subsidi pangan tersebut dialokasikan dari subsidi non
energi pemerintah sebesar Rp 42,4 triliun. Angka ini sebenarnya turun
0,6 persen dibanding anggaran 2012 sebesar Rp 42,7 triliun.
"Selain pangan juga ada subsidi pupuk, benih, PSO, kredit program hinggan subsidi pajak," tambahnya.
Agus
menambahkan pemerintah akan menganggarkan subsidi pupuk Rp 16,2
triliun, benih Rp 1,45 triliun, PSO Rp 1,52 triliun, kredit program Rp
1,24 triliun dan subsidi pajak Rp 4,82 triliun.
Jessica Alba Ternyata Juga Memilih Handphone Windows Phone 8 untuk Gantikan iPhone
Salah satu selebriti terkenal dunia, Jessica Alba
ternyata kini adalah salah satu pengguna handphone berbasis Windows
Phone. Hal tersebut terungkap dalam acara peluncuran resmi Windows 8
yang dilakukan oleh Microsoft.
Sebelumnya, artis cantik yang berperan sebagai tokoh utama dalam film
Fantastic Four ini dikenal sebagai pengguna iPhone. Tak dijelaskan
alasannya untuk beralih dari iPhone user menjadi pemilik Windows Phone
8. Kemungkinan besar hal ini adalah salah satu langkah dari Microsoft
untuk lebih mempopulerkan sistem operasi mobile miliknya.
Dalam acara tersebut, Joe Belfiore dan Steve Ballmer pun sempat
meminta Alba untuk maju ke atas panggung. Di situ, Alba pun diminta
untuk sedikit membantu Ballmer dan Belfiore untuk menjelaskan kepada
para pengunjung mengenai OS Windows Phone 8.
Selanjutnya, tiga orang tersebut pun mempertontonkan betapa mudahnya
untuk mengirim semua library musik dari iPhone ke handphone Windows
Phone 8.